Agar Istri dan Anak Kita Jadi Qurrata A’yun
Kamis, 07 Juni 2012
Oleh: Abu Hudzaifah, Lc
Kamis, 07 Juni 2012
Oleh: Abu Hudzaifah, Lc
“Dan orang orang yang berkata, "Ya
Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai qurrata a’yun (penyenang hati kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al-Furqan : 74)
SETIAP keluarga Muslim senantiasa mengharapkan anggota keluarganya, khususnya istri dan anak-anaknya, menjadi qurrata a’yun. Sebab, anggota keluarga yang memiliki sifat qurrata a’yun akan
mampu memberikan warna dan rasa tersendiri bagi anggota keluarga yang
lain. Keberadaan anggota yang menjadi qurrata a’yun akan membuahkan
ketentraman bagi keluarga yang lain.
Yang menjadi pertanyaan sekarang; apa yang dimaksud dengan istilah qurrata a’yun tersebut? Apa dan bagaimana karakter istri dan anak yang memiliki sifat qurrata a’yun yang menjadi idam-idaman setiap keluarga Muslim?
Secara mendasar, istilah Qurrata a’yun memiliki dua makna; Pertama, kata qurra bermakna tsabat, ketenangan dan keteguhan. Artinya, istri dan anak yang memiliki sifat qurrata a’yun adalah
meraka yang memberikan ketenangan dan keteguhan. Jadi, harapan orang,
mereka kelak mereka menjadi wasilah untuk meraih ketenangan jiwa.
Kedua, kata qurra memiliki
makna yang kedua adalah dingin dan sejuk. Sehingga, makna qurrata a’yun
adalah air mata yang menyejukkan dan sebagai pendingin pandangan
mata/hati. Ia memiliki makna air mata kesejukan. Sebab, air mata yang
dingin dan sejuk yang mengalir dari mata seseorang menunjukkan
kesenangan dan kegembiraan. Berbada halnya bila air mata yang mengalir
terasa hangat atau panas, maka air mata itu menunjukkan kegelisahan dan
kekhawatiran. Harapan seorang ayah, anak dan istrinya menjadi sarana
kebahagiaannya yang mampu mengalirkan air mata yang sejuk yang
menunjukkan kebahagiaan dan kesenangan.
Berkaitan dengan karakter qurrata a’yun yang
diidam-idamkan setiap Muslim, sebagian ulama berpendapat, bahwa mereka
adalah anggota keluarga yang kita lihat taat dan beribadah hanya kepada
Allah Ta’ala. Artinya, anggota keluarga seperti itulah yang mampu
menyejukkan dan memberikan ketenangan dalam jiwa kita.
Boleh jadi air mata kita akan menetes
bahagia saat menyaksikan mereka sebagai orang-orang yang taat dan
senantiasa beribadah kepada Allah. Luar bisa, kabahagiaan yang akan
menyapa seseorang menyaksikan anak dan istrinya rajin shalat, membaca
Al-Quran, bersedekah, dan rutin melaksanakan ibadah dan ketaatan yang
lainnya.
Ada yang berpendapat, karakter anggota
keluarga yang menjadi qurrata a’yun adalah mereka yang mampu mencegah
kita agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan dan dosa. Artinya,
keberadaan anak dan istri yang mampu memberikan motivasi kepada kita
untuk lebih taat beribadah kepada Allah Ta’ala. Sehingga, pandangan mata
kita akan menjadi gembira dan senang saat memandang mereka. Subhanallah.
Ada yang berpendapat, yang dimaksud dengan anak istri yang menjadi qurrata a’yun bagi
kita manaka kala mereka mendapatkan hidayah sehingga memeluk agama
Islam. Betapa bahagianya seorang ayah Muslim manakala menyaksikan
anggota keluarganya memeluk Islam yang merupakan satu-satunya agama yang
diridhai oleh Allah. Dengan harapan mereka kelak dikumpulkan oleh Allah
dalam naungan Islam saat di dunia ini, dan di surga saat memasuki alam
akhirat. Allahummastajib.
Ada yang berpendapat, anak dan istri yang menjadi qurrata a’yun adalah
anak shalih dan istri yang shalihah. Artinya, anak shalih yang mampu
memberikan manfaat bagi orang tuanya, baik saat di dunia ini maupun
kelak ketika di alam akhirat. Juga, istri yang shalihah adalah penyejuk
pandangan bagi suaminya. Karena, istri shalihah akan mampu memberikan
ketenangan dan kebahagiaan saat bersama di rumah maupun saat ditinggal
dirumah untuk suatu keperluan.
Selain dengan memanjatkan doa di atas, untuk meraih dan menjadikan anak istri kita sebagai qurrata a’yun, langkah
yang harus kita tempuh adalah mendidik mereka dengan pendidikan islami,
memenuhi hak-hak mereka, serta senantiasa mengarahkan mereka agar tetap
berada dalam petunjuk Allah Ta’ala.
Semoga Allah memudahkan langkah-langkah
kita dalam mewujudkan anggota keluarga yang mampu menjadi penentram hati
sekaligus penyejuk pandangan mata. Wallahu a’lam bish shawab.*
Abu Hudzaifah, Lc adalah penulis buku “30 Inspirasi Keluarga Harmonis”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar